Kamis, 26 Mei 2011

Sistem Pencernaan



 MAKANAN
Makanan sehat merupakan makanan yang mengandung gizi dalam jumlah seimbang serta higienis.
  •  Bergizi : mengandung karbohidrat, lemak, protein, vitamin, air, dan unsur-unsur mineral.
  •  Higienis : tidak mengandung bibit penyakit ataupun zat-zat yang dapat mengganggu dan membahayakan kesehatan tubuh.



Fungsi Makanan ???

Untuk memenuhi beberapa kebutuhan tubuh, manusia memerlukan makanan sehat. 

Apa saja sih fungsi makanan itu ?
1.      Penyedia bahan bakar atau sebagai sumber energi.
Zat-zat makanan yang dioksidasi dalam tubuh akan menghasilkan energi yang berguna bagi aktivitas tubuh.

2.      Pembangun tubuh.
  Zat-zat makanan sebagai komponen penyusun protoplasma (berfungsi dalam pertumbuhan, perkembangan, dan penggantian sel-sel tubuh yang rusak)

  • Pelindung dan pertahanan tubuh.
   Zat-zat makanan mengatur tekanan osmosis sehingga keseimbangan tubuh terjaga (homeostasis), berperan pada oksidasi biologis, dan sebagai penyusun antibodi.

Makanan memiliki zat-zat yang sangat berperan dalam aktivitas tubuh. Zat-zat tersebut ada yang diperlukan dalam jumlah banyak (makronutrien), dan ada yang dalam jumlah sedikit (mikronutrien).
*      Makronutrien
`` Karbohidrat
(hasil sintesis CO2 dengan H2O dengan bantuan sinar matahari dan klorofil melalui fotosintesis)
§  Sumber kalori bagi heterotrof
§  Suatu molekul yang tersusun dari unsur-unsur karbon, hidrogen, dan oksigen (rumus umum: CH2nOn)
§  Dilihat dari gugus gula penyusunnya:
-          Monosakarida (C6H12O6) à karbohidrat yang terdiri dari satu gugus gula. Rasanya manis, mudah larut dalam air.
Contoh: heksosa, glukosa, fruktosa, galaktosa, dan manosa.

-          Disakarida (C12H22O11) à karbohidrat yang terdiri dari dua gugus gula. Sama dengan monosakarida, disakarida juga manis dan mudah larut dalam air.
Contoh: laktosa (gabungan dari glukosa dan galaktosa)
sukrosa (gabungan dari glukosa dan fruktosa)
maltosa (gabungan dari glukosa dan glukosa)

-          Polisakarida (C6H10O5) à karbohidrat yang terdiri dari banyak gugus gula. Umumnya, polisakarida tidak memiliki rasa dan sukar larut dalam air.
Contoh: amilum (60-300 gugus gula berupa glukosa)
glikogen (12-16 gugus gula)
selulosa (tidak dapat dicerna, membantu mencerna sisa pencernaan, mencegah terjadinya sembelit)
pektin
lignin
kitin (tersusun dari ratusan hingga ribuan gugus gula dengan tambahan senyawa lainnya)
§  Makanan yang mengandung kandungan karbohidrat tinggi antara lain padi, jagung, gandum, ubi jalar, talas, ketela pohon, kentang, dan sagu.

§  Fungsi karbohidrat:
-          Sumber energi
-          Mengatur proses metabolisme
-          Menjaga keseimbangan asam dan basa
-          Sebagai bahan pembentuk struktur sel, jaringan, dan organ tubuh

§  Pencernaan karbohidrat
Metabolisme terdiri dari 2 proses : anabolisme (pembentukan molekul) dan katabolisme (perombakan molekul).
Pada saat dicerna, karbohidrat mengalami metabolisme berupa proses hidrolisis (penguraian dengan menggunakan molekul air) à berlangsung di dalam mulut, lambung, usus. Proses hidrolisis ini menguraikan polisakarida menjadi monosakarida.
Di dalam mulut, enzim ptialin dari air liur menghidrolisis pati menjadi maltosa dan gugus glukosa kecil yang terdiri dari 3-9 molekul glukosa (pati belum sepenuhnya terpecah). Kerja enzim ptialin dapat berlangsung hingga 1 jam setelah makanan memasuki lambung, karena setelah itu, kerja enzim ptialin dihambat oleh zat asam yang disekresikan oleh lambung. à enzim ptialin merupakan enzim amylase yang tidak aktif saat pH medium turun di bawah 4,0. Sebelum melewati lambung, hampir sepenuh pati telah diubah menjadi maltosa dan polimer glukosa kecil lainnya. Kemudian, sisanya akan diubah oleh zat sekresi pankreas yang mengandung α-amilase.
Di dalam duodenum (usus dua belas jari), makanan bercampur dengan getah pankreas. Di sini, amilase yang disekresikan oleh pankreas berperan dalam memecah pati yang baru terpecah sedikit di awal proses pencernaan.
Hasil akhir dari proses pencernaan adalah glukosa, fruktosa, galaktosa, manosa, dan monosakarida lainnya à kemudian diabsorpsi oleh dinding usus halus dan dibawa ke hati oleh darah.
Dalam sel tubuh, pati mengalami berbagai proses biokimia. Glukosa, akan mengalami dua proses di hati. Yang pertama, glukosa beredar bersama aliran darah untuk memenuhi kebutuhan energi sel-sel tubuh. Lalu yang kedua, jika dalam hati terdapat kelebihan glukosa (gula darah), dengan bantuan hormon insulin, glukosa akan diubah menjadi glikogen (gula otot). Proses yang kedua ini secara otomatis akan menjaga keseimbangan gula darah. Glikogen ini disimpan di dalam hati. Saat gula darah dalam tubuh tidak cukup, glikogen ini diubah kembali menjadi glukosa dengan bantuan hormon adrenalin.
Untuk dapat menghasilkan energi bagi tubuh, glukosa harus mengalami proses oksidasi secara bertahap. Tahap pertama ialah proses glikolisis. Fase pertama reaksi tahap ini ialah glukosa diaktifkan oleh molekul ATP, kemudian diubah menjadi glukosa fosfat. Lalu pada fase kedua, glukosa fosfat diubah menjadi asam piruvat melalui reaksi oksidasi. Tahap kedua ialah siklus Krebs, asam piruvat dioksidasi sehingga menghasilkan CO2 dan asetil Ko-A. Asetil Ko-A yang teroksidasi sempurna menghasilkan atom hidrogen berenergi tinggi, melepaskan O2 dan energi dalam bentuk ATP, NADH, dan FADH2. Tahap ketiga ialah system transport electron, atom hidrogen berenergi tinggi terpisah menjadi proton berupa ion hidrogen dan elektron berenergi tinggi. Ion hidrogen kemudian membentuk senyawa H2O dengan cara menangkap electron dari oksigen bebas. Elektron berenergi tinggi berpindah ke dalam molekul pembawa elektron yaitu, NAD dan FAD. Kemudian, NAD dan FAD ini masuk ke dalam rantai transpor elektron dan fosforilasi oksidatif yang akhirnya menghasilkan energi dalam bentuk ATP. Keseluruhan proses dibantu oleh enzim sitokrom oksidase.

``  Lemak
(zat organik hidrofobik sehingga sukar larut dalam air tetapi, dapat larut dalam pelarut organik, seperti kloroform, eter, dan benzen)
§  4 bagian molekul lemak, yaitu 1 molekul gliserol dan 3 molekul asam lemak.
§  Asam lemak terdiri dari rantai hidrokarbon (CH) dan gugus karboksil (-COOH).
§  Molekul gliserol terdiri dari 3 gugus hidroksil (-OH) yang setiap gugus tersebut berinteraksi dengan gugus karboksil asam lemak.
§  Berdasarkan komposisi kimianya, senyawa lemak dibedakan menjadi 3 golongan:
-          Lemak sederhana à tersusun oleh trigliserida (1 gliserol dan 3 asam lemak).
Contoh: Lilin (wax)
Malam / plastisin (padat pada suhu kamar)
Minyak (cair pada suhu kamar)

-          Lemak campuran à gabungan antara lemak dengan senyawa bukan lemak, seperti fosfat, protein, dan glukosa.
Contoh: Lipoprotein (lipid + protein)
Fosfolipid (lipid + fosfat)
Fosfatidilkolin (lipid + fosfat + kolin)

-          Derivat lemak àdihasilkan dari proses hidrolisis lipid.
Contoh:
o   Sterol
o   Gliserol
o   Kolesterol à komponen utama membran sel hewan dan merupakan prekursor/senyawa pemula untuk membuat hormone steroid, seperti kortikosteroid dan hormon seks. Di dalam hati digunakan untuk mensintesis empedu, asam kolat, dan beberapa garam empedu untuk penyerapan lemak.
o   Asam lemak à asam organic dalam bentuk lemak, dapat berasal dari hewan atau tumbuhan. Berdasarkan ikatan kimianya, dibedakan menjadi 2:
1.      Asam lemak jenuh à non-esensial (dapat disintesis oleh tubuh), umumnya berwujud padat pada suhu kamar. Berasal dari lemak hewani, seperti mentega dan gajih.
2.      Asam lemak tak jenuh à esensial (tidak dapat disintesis oleh tubuh), umumnya berwujud cair pada suhu kamar. Berasal dari lemak nabati, seperti minyak goreng, minyak kedelai, dan minyak jagung.

§  Sumber lemak:
-          Lemak nabati à dari tumbuhan
Contoh: kelapa, kemiri, zaitun, kacang tanah, dan buah alpukat.
-          Lemak hewani à dari hewan
Contoh: daging, keju, mentega, susu, ikan segar, minyak ikan, dan telur.

§  Lemak memiliki beberapa fungsi yang penting bagi tubuh. Berikut adalah fungsi lemak bagi tubuh:
-          Sumber energi yang paling besar bagi tubuh
-          Pembawa zat-zat makanan yang esensial
-          Pelindung alat-alat tubuh yang lunak
-          Menjaga suhu tubuh (melindungi tubuh dari suhu yang rendah)
-          Sebagai bahan penyusun membran sel
-          Penahan rasa lapar (pencernaan lemak membutuhkan waktu lebih lama)

§  Pencernaan lemak:
-          Memerlukan enzim lipase dalam prosesnya (untuk menghidrolisis atau memecah lemak). Maka, pencernaan lemak tidak terjadi di dalam mulut dan lambung, melainkan di dalam usus karena, usus memiliki enzim lipase.
-          Lemak yang keluar dari lambung masuk ke dalam usus, merangsang sekresi hormon kolesistokinin. Hormon ini menyebabkan kantung empedu berkontraksi, sehingga cairan empedu keluar dan masuk ke dalam duodenum (usus dua belas jari).
-          Empedu mengandung garam empedu à berfungsi untuk mengemulsikan lemak (pemecahan lemak yang berukuran besar menjadi butiran lemak yang lebih kecil).
-          Ukuran lemak yang lebih kecil (trigliserida), memudahkan hidrolisis lemak oleh lipase yang dihasilkan oleh pankreas. Hasil dari hidrolisis lemak teremulsi ialah campuran asam lemak dan monogliserida.
-          Pengeluaran cairan pankreas dirangsang oleh hormon sekretin (hormon yang meningkatan jumlah elektrolit dan cairan pankreas), dan pankreoenzim yang merangsang pengeluaran enzim-enzim dalam cairan pankreas.
-          Sebanyak ±70% absorpsi hasil pencernaan lemak terjadi di usus halus. Saat asam lemak dan monogliserida diabsorpsi melalui sel-sel mukosa pada dinding usus, keduanya diubah kembali menjadi lemak dengan bentuk partikel-partikel kecil (jaringan lemak). Saat dibutuhkan, timbunan lemak akan diangkut menuju hati.

``  Protein (polipeptida)
(terbentuk dari asam amino yang membentuk rantai panjang)
§  Menyusun ±50% berat kering organisme.
§  Bukan sekedar bahan simpanan/struktural seperti karbohidrat dan lemak, protein berperan penting dalam fungsi kehidupan.
§  Bersifat amfoter (dapat bersifat asam atau basa).
§  Merupakan makromolekul.
§  Terdiri dari 1 atau lebih polimer. Setiap polimer tersusun atas monomer yang disebut asam amino.
§  Masing-masing asam amino mengandung 1 atom karbon (C) yang mengikat 1 atom hidrogen (H), satu gugus amin (NH2), 1 gugus karboksil (-COOH), dan lain-lain (gugus R).
§  Rantai panjang asam amino dibentuk melalui ikatan peptida, yaitu ikatan antara gugus karboksil 1 asam amino dengan gugus amin dari asam amino lain yang ada di sampingnya.
§  Polipeptida disintesis di ribosom.
§  Tubuh memerlukan 20 macam asam amino. 10 dari berbagai macam asam amino ini sangat penting untuk pertumbuhan sel-sel tubuh manusia dan tidak dapat dibuat dalam tubuh  (harus didapat dari luar tubuh, disebut asam amino esensial). Sedangkan asam amino yang dapat dibuat dalam tubuh manusia disebut asam amino non-esensial.

§  Protein dapat kita dapatkan dari hewan (protein hewani) dan tumbuhan (protein nabati). Protein hewani merupakan protein yang sempurna karena, protein hewani mengandung asam amino esensial. Sedangkan kandungan asam amino esensial pada protein nabati kurang lengkap, sehingga protein nabati merupakan protein tak sempurna. Jumlah asam amino esensial protein nabati kurang untuk memenuhi keperluan tubuh, kecuali dari kacang-kacangan, terutama kedelai.
Contoh protein hewani: daging, ikan, susu, dan telur.
Contoh protein nabati: padi-padian, kacang-kacangan, dan sayuran.

§  Protein struktural merupakan protein yang berkaitan dengan penyusunan sel, jaringan, ataupun organ. Keberadaan protein struktural dalam tubuh merupakan hasil gabungan dengan senyawa lain.
Contoh: Nukleoprotein (nukleotida + protein, terdapat pada inti sel)
Lipoprotein (persenyawaan antara lipid dan protein, terdapat pada membran sel)

§  Protein yang berkaitan dengan enzim, antibodi, maupun hormon disebut protein fungsional.

§  Fungsi dari protein antara lain:
-          Mensintesis substansi-substansi penting (hormon, enzim, antibodi, dan kromosom)
-          Mendorong pertumbuhan, pemeliharaan, dan perbaikan struktur tubuh
-          Memacu dan berpartisipasi dalam berbagai reaksi kimia dan biologis (sebagai biokatalisator)
-          Menyeimbangkan cairan dalam tubuh (asam-basa)
-          Sistem buffer (penyangga pH) yang efektif
-          Menyediakan energi
-          Membantu mengatur kemampuan tubuh untuk mendetoksifikasi (menawar racun) zat-zat asing

§  Kekurangan protein dapat menyebabkan kwashiorkor (terutama pada anak umur 6-36 bulan). Gejala khasnya antara lain timbul edema, hilangnya simpanan lemak di bawah kulit, pertumbuhan terhambat, dan menurunnya respons saraf psikomotorik (berhubungan dengan aktivitas fisik dan berkaitan dengan proses mental).

§  Protein dicerna di lambung oleh enzim pepsin yang aktif pada pH 2-3 (keadaan asam). Salah satu hal terpenting dari pencernaan pepsin ialah kemampuan dalam mencerna kolagen (bahan dasar utama dari jaringan ikat kulit dan tulang rawan). Pepsin mencerna protein hingga 10-30% dari pencernaan protein total. Sebagian besar pencernaan protein terutama terjadi di usus. Pada umumnya, protein berbentuk proteosa, pepton, dan polipeptida besar saat meninggalkan lambung. Dalam usus, protein yang telah terhidrolisis sebagian akan bercampur dengan enzim pankreas di bawah pengaruh enzim proteolitik, seperti tripsin, kimotripsin, dan peptidase. Tripsin dan kimotripsin memecah molekul protein menjadi polipeptida kecil. Peptidase melepaskan asam-asam amino.
Asam amino yang terdapat dalam darah berasal dari 3 sumber: penyerapan melalui dinding usus, hasil penguraian protein dalam sel, dan hasil sintesis asam amino dalam sel. Asam amino yang telah disintesis akan dibawa oleh darah untuk digunakan dalam jaringan.
Kelebihan protein akan dirombak dalam hati menjadi senyawa yang mengandung unsur N, seperti NH3 (ammonia) dan NH4OH (ammonium hidroksida), serta senyawa yang tidak mengandung unsur N. Senyawa yang mengandung unsur N akan disintesis menjadi urea. Pembentukan urea hanya berlangsung dalam hati, karena hanya sel-sel hati yang dapat menghasilkan enzim arginase. Urea kemudian dibawa ke ginjal untuk dikeluarkan oleh tubuh melalui urin. Kemudian, senyawa yang tak mengandung unsur N akan disintesis kembali menjadi bahan baku karbohidrat dan lemak, sehingga dapat dioksidasi dalam tubuh untuk menghasilkan energi.

``  Mineral
§  Merupakan substansi anorganik dan umumnya ditemukan dalam bentuk ion.
§  Diperlukan oleh tubuh untuk berbagai fungsi, seperti menjaga keseimbangan asam-basa dan pembentukan struktur tubuh.
§  Mineral dibagi menjadi 2 golongan: unsur makro (makroelemen) dan unsur mikro (mikroelemen).
§  Makroelemen dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah banyak. Contohnya: natrium, kalium, kalsium, fosfor, magnesium, klor, dan belerang.
§  Mikroelemen dibutuhkan dalam jumlah yang sedikit oleh tubuh. Contohnya: mangan, seng, tembaga, kobalt, kromium, dan molibdenum.
§  Unsur-unsur mineral memiliki fungsinya masing-masing.







``  Vitamin
§  Merupakan senyawa organik kompleks yang esensial untuk pertumbuhan dan fungsi biologis yang lain bagi makhluk hidup.
§  Vitamin tidak disintesis dalam tubuh (kecuali vitamin K) maka, makanan yang dikonsumsi haruslah mengandung vitamin.
§  Kekurangan vitamin akan mengakibatkan defisiensi atau avitaminosis.
§  Menurut sifat kelarutannya, vitamin dibagi ke dalam 2 golongan: vitamin yang larut dalam air dan vitamin yang larut dalam lemak.
§  Vitamin yang larut dalam air ialah vitamin B, H (biotin), dan C.
§  Vitamin yang larut dalam lemak ialah vitamin A, D, E, dan K.
§  Vitamin memiliki fungsinya masing-masing






``  Air
§  Merupakan komponen utama protoplasma dan berperan penting dalam metabolisme sel.
§  Dalam sehari, manusia membutuhkan sekitar 2,5 liter air (dapat diperoleh dari air minum dan air yang terkandung dalam makanan yang dimakan).
§  Air dalam tubuh diatur oleh beberapa kelenjar hormon à kelenjar hipofisis, anak ginjal, dan tiroid.
§  Air memiliki peranan/fungsi yang sangat penting dalam tubuh. Fungsi-fungsinya antara lain:
-          Pelarut beberapa jenis bahan makanan dan vitamin
-          Menjaga tekanan osmotik dalam sel
-          Mengangkut makanan ke jaringan tubuh
-          Mengangkut sisa metabolism ke luar tubuh
-          Medium berbagai reaksi kimia dalam tubuh
-          Menjaga keseimbangan suhu tubuh



ZAT ADITIF
Makanan dan minuman sekarang ini, banyak yang mengandung zat aditif, baik alami maupun buatan. Zat aditif pada umumnya digunakan untuk meningkatkan mutu/kualitas makanan dan minuman. Ada berbagai macam zat aditif, seperti pewarna, penyedap, pengawet, pengental, penguat rasa, pemanis, pengemulsi, dan lain-lain.
Contoh zat aditif alami:
-          Pewarna: kunyit, daun pandan, angkak, daun suji, coklat, wortel, dan caramel.
-          Penyedap: cengkeh, pala, merica, cabai, laos, kunyit, ketumbar.
-          Pengawet: gula, garam, pengasapan
-          Pemanis: gula pasir, gula jawa, tebu
-          Pengental: pati, gelatin, gum
Contoh zat aditif buatan:
-          Pewarna: sunsetyellow FCF (jingga), karmoisin (Merah), brilliant blue FCF (biru).
-          Penyedap: monosodium glutamat (MSG).
-          Pengawet: natrium benzoat.
-          Pemanis: aspartam, sakarin, siklamat.

Zat aditif alami, tidak akan mengganggu kesehatan kita. Namun, penggunaan zat aditif buatan/sintetik dalam jumlah berlebihan akan mengganggu kesehatan. Terlebih jika zat aditif yang digunakan tidak memenuhi standar kesehatan.
Sebagai contoh, sekarang ini, banyak pedagang keliling yang menggunakan zat pewarna tekstil untuk memberi warna pada makanan yang dijualnya. Zat pewarna tekstil merupakan zat pewarna yang tidak seharusnya digunakan pada makanan. Jika zat-zat seperti itu terus menerus kita konsumsi, tentu saja kesehatan tubuh kita akan sangat terganggu. Zat-zat tersebut bersifat karsinogen, yaitu zat yang dapat memicu sel kanker.
Banyaknya penggunaan zat aditif terlarang sekarang ini, membuat kita harus selektif dalam memilih makanan. Ketahuilah zat-zat yang terkandung dalam makanan sebelum kita membeli makanan. Hindari juga penggunaan zat-zat aditif sintetik dalam masakan kita.


SISTEM PENCERNAAN MANUSIA
·         Pencernaan mekanik: pencernaan yang dilakukan dengan gerakan gigi dalam mulut.
·         Pencernaan kimiawi: pencernaan yang dilakukan dengan melibatkan enzim.
·         Alat pencernaan manusia:
-          Mulut (kavum oris)
-          Kerongkongan (esophagus)
-          Lambung (ventrikulus)
-          Usus halus
-          Usus besar (kolon)
-          Anus

·         Proses pencernaan:
Di mulut, makanan melalui proses pencernaan mekanik dan kimiawi. Makanan dikunyah oleh gigi supaya sudah lebih halus ketika masuk ke lambung. Saat dikunyah, makanan juga diberi air liur yang mengandung enzim ptialin yang berfungsi untuk mengubah amilum menjadi maltosa. Setelah makanan cukup halus, makanan ditelan dengan bantuan lidah.
Kemudian, makanan masuk ke dalam kerongkongan melalui faring. Di dalam kerongkongan terdapat kelenjar mukosa yang selalu mengeluarkan cairan untuk membasahi kerongkongan, sehingga makanan menjadi lebih mudah untuk ditelan.
Makanan didorong untuk masuk ke lambung dengan gerak peristalsis. Selama 2-5 jam di dalam lambung, makanan dicerna secara kimiawi dan bercampur dengan getah lambung. Setelah makanan halus seperti bubur (disebut kim) dan bersifat asam, makanan akan disalurkan ke usus halus.
Di bagian usus halus jejunum, terjadi pencernaan secara kimiawi dan terjadi penyerapan sari-sari makanan. Setelah proses penyerapan selesai, sisanya dibawa ke usus besar.
Jika sisa makanan masih memiliki kandungan air yang cukup tinggi, usus besar akan menyerapnya. Namun jika sisa makanan mengandung sedikit air, usus besar akan menambahkan air. Setelah kadar air cukup, bakteri Escherichia coli akan membantu membentuk sisa makanan tersebut menjadi feses. Kemudian, feses akan berada di rektum sebelum dikeluarkan. Saat rektum berkontraksi, saat itulah terjadi defekasi atau proses pengeluaran feses melalui anus.

·         Enzim-enzim pencernaan:
            a. Mulut :
-          Enzim ptialin (amilase) : mengubah amilum (polisakarida) menjadi maltosa.
b. Lambung :
-          Enzim pepsin : menghidrolisis molekul-molekul protein menjadi molekul-molekul peptida.
-          Enzim renin : mengubah kaseinogen menjadi kasein.
-          Enzim lipase : menghidrolisis trigliserida menjadi asam lemak dan gliserol.
c. Pankreas :
-          Natrium bikarbonat : menetralkan keasaman isi usus.
-          Enzim amilase : menghidrolisis pati menjadi maltosa dan glukosa.
-          Enzim lipase : menghidrolisis lemak menjadi asam lemak dan monogliserida.
-          Enzim tripsin dan kimotripsin : memecah molekul protein.
-          Enzim peptidase : membantu hidrolisis peptide menjadi asam amino.
-          Enzim nuklease : menghidrolisis asam nukleat menjadi komponen nukleotida.

d. Usus halus :
-          Enzim enterokinase : mengaktifkan tripsinogen yang dihasilkan pankreas.
-          Enzim laktase : mengubah laktosa menjadi glukosa.
-          Enzim erepsin atau dipeptidase : mengubah dipeptida atau pepton menjadi asam amino.
-          Enzim maltase : mengubah maltosa menjadi glukosa.
-          Enzim disakarase : mengubah disakarida menjadi monosakarida.
-          Enzim peptidase : mengubah polipeptida menjadi asam amino.
-          Enzim sukrase : mencerna sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa.
-          Enzim lipase : mengubah trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak.

e.    Usus besar : di dalam usus besar tidak ada enzim yang bekerja karena, semua sudah berupa sisa makanan. Di dalam usus besar hanya terjadi penambahan atau penyerapan air dan terjadi pembentukan feses dengan bantuan bakteri Escherichia coli.

·         Gangguan pada sistem pencernaan manusia:
-          Gastritis = peradangan mukosa lambung. Penyebab gastritis pada kebanyakan kasus tidak diketahui. Diduga dikarenakan oleh makanan yang menyebabkan iritasi pada lambung. Pada umumnya karena asam lambung yang berlebihan.
-          Konstipasi = lambatnya pergerakan feses melalui usus besar. Sering disebut sembelit. Feses kering dan keras, menumpuk karena lamanya waktu penyerapan cairan. Penyebabnya ialah, kebiasaan buang air besar yang tidak teratur dan kurang makan makanan yang berserat.
-          Pankreasitis = peradangan pankreas. Penyebab umumnya ialah alcohol dan terhambatnya tonjolan vateri (akhir saluran pengeluaran pankreas) oleh batu empedu.
-          Diare = pergerakan yang cepat dari materi tinja sepanjang usus besar. Infeksi paling luas terjadi pada usus besar dan pada ileum. Mukosa teriritasi secara luas, sehingga kecepatan sekresinya sangat tinggi. Ada yang disebabkan oleh bakteri kolera dan terkadang oleh Bacillus, yang merupakan pathogen usus besar. Kehilangan cairan dan elektrolit dapat menyebabkan kematian.
-          Flatus = masuknya gas-gas dalam saluran pencernaan. Gas-gas dapat berupa udara yang tertelan, gas yang dihasilkan bakteri, atau gas dari difusi darah yang masuk ke saluran pencernaan. Nitrogen dan oksigen lebih banyak berada dalam lambung, dikeluarkan dengan bersendawa. Gas lainnya, yaitu CO2, metana, dan hidrogen lebih banyak berada di usus besar (dihasilkan oleh bakteri).









SISTEM PENCERNAAN HEWAN
``Hewan memamah biak (ruminansia):

 -          Alat pencernaannya terdiri dari: mulut, kerongkongan, rumen (perut besar), reticulum (perut jala), omasum (perut kitab), abomasum (perut masam), usus halus, usus besar, rectum, dan anus.
-          Pada hewan memamah biak, gigi serinya berbentuk kapak dan berfungsi untuk menjepit dan memotong makanan. Dengan bantuan lidah, gigi seri mengambil makanan kemudian, mencampurnya dengan air liur. Di mulut, makanan melalui proses mekanin dan kimiawi. Namun, makanan dikunyah kasar sehingga masuk ke dalam rumen masih dalam bentuk kasar. Dari rumen, makanan diteruskan ke retikulum. Di dalam retikulum ini makanan masih diproses secara mekanik dengan gerakan dinding yang tebal. Tapi, selain mekanik, makanan juga dicerna secara biokimiawi dengan bantuan bakteri fermentasi anaerob, sehingga terbentuk bubur yang masih cukup kasar. Pada saat hewan sudah berhenti makan dan sedang beristirahat, makanan dalam bentuk bubur kasar tadi sedikit demi sedikit dikeluarkan kembali ke mulut dan mengalami pencernaan kimiawi dengan air liur dalam situasi pH netral. Saat itu, selulosa rumput diubah menjadi glukosa oleh enzim selulase, kemudian diubah lagi menjadi asam organik. Setelah pencernaan kedua, makanan masuk ke dalam omasum melewati rumen dan retikulum. Di omasum, makanan diproses mekanik, kemudian masuk ke abomasum yang berfungsi seperti lambung. Di situ, makanan dicerna secara kimiawi oleh enzim selulase yang dihasilkan bakteri dan hewan Ciliata yang bersimbiosis dengan hewan tersebut. Selanjutnya, makanan masuk ke usus halus dan terjadi penyerapan sari-sari makanan. Sisa makanan, bakteri, dan hewan Ciliata kemudian masuk ke usus besar dan dikeluarkan lewat anus.
``Burung:
Saluran pencernaan terdiri dari: mulut, kerongkongan, tembolok, lambung kelenjar, empedal, usus halus, usus besar, dan kloaka.
``Reptil:
Saluran pencernaan terdiri dari: mulut, kerongkongan, lambung, usus, dan kloaka.
``Amfibi:
Saluran pencernaan terdiri dari: mulut, kerongkongan, lambung, usus, dan kloaka.
``Ikan:
Saluran pencernaan terdiri dari: mulut, kerongkongan, lambung, usus, dan anus.
``Serangga:
Saluran pencernaan terdiri dari: mulut, kerongkongan, tembolok, empedal, lambung, usus besar, anus.
``Cacing tanah:
Saluran pencernaan terdiri dari: mulut, kerongkongan, tembolok, empedal, usus, dan anus.






sistem pencernaan pisces 

sistem pencernaan reptile