Kamis, 26 Mei 2011

Sistem Ekskresi

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinayHOJ3hjZa7Us-DrQBG_sPYSnaF-wl7Kj6gQsit04k3MtIQhf0xgvgulpQsUFxeDUXlDU7VVYtRr4XEH_bNQPhalT95NVSgaohK2fwg_Py_ow195schun5l8GJ3zEcEppXBpI175zL0W/s1600/IMG00580-20110525-1824.jpg
Peta konsep dari sistem ekskresi

Ekskresi adalah proses pembuangan sisa metabolisme dan benda tidak berguna lainnya. Ekskresi merupakan proses yang ada pada semua bentuk kehidupan. Alat ekskresi pada manusia terdiri dari kulit, hati, ginjal, dan paru-paru.

A.   Ginjal

Fungsi ginjal :
·         Mengekskresikan zat sisa
·         Mengatur volume plasma darah dan jumlah air
·         Menjaga tekanan osmosis
·         Mengatur pH cairan tubuh
·         Menjalankan fungsi sebagai hormon, dengan menghasilkan renin dan eritropoietin
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjObqMjrtYm6E3-VjUam03E6sy3m0Op0PH5NdKQZPirY8eoeupsmK7BSb8E_g163GoT7Jh40voCAUcTHkPdie9kGlSS0Ab0T_kLpoIM-BroMpPLBpmaP7X1cVoRVE_S2yxWpBXzUm_U8JKQ/s1600/s.png

1.     Korteks : bagian luar ginjal
2.     Medula : bagian dalam ginjal
3.     Pelvis : bagian dalam yang kosong
4.     Nefron : sel struktural dan fungsional terkecil pada ginjal yang mengandung badan malphigi
5.     Badan malphigi : mengandung glomerulus yang diselimuti oleh kapsula bowman

Nefron mengandung 2 macam unsur :

·         Unsur pembuluh : arterial, glomerulus, arterial eferen, dan kapiler tubuler
·     Unsur epitel : kapsula bowman, tubulus pkontortus proksimal, tubulus kontortus distal, lengkung henle, dan tubulus kolektifus


Proses Pembentukan Urin


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgMrlDoAtg2tZGbtxDP4wA5_K8JEHSiXDDK3IIdNgeeXmruFGpnEvUy4MSIFO4RxMDKkdbtNqSgmCZjKg25mS8h4P9EmdEWRIB8SaE2MP8VZ4TiuNopswQUDJ4CSR5U-_USCxT6m26pZJNE/s1600/d.png

            Darah membawa sisa-sisa hasil metabolisme dari tubuh ke ginjal, ketika sampai di ginjal, darah masuk ke dalam glomerulus dan terjadi proses filtrasi (penyaringan), kemudian hasilnya disebut dengan urin primer atau filtrat glomerulus. Kemudian urin primer tersebut dibawa ke tubulus kontortus proksimal untuk di reabsorbsi (penyerapan kembali) yang hasilnya disebut sebagai urin sekunder. Lalu urin sekunder masuk ke tubulus distal untuk melalui proses augmentasi (penambahan zat-zat yang tidak berguna)

Faktor yang mempengaruhi proses pembentukan urin :

·         Hormon ADH (Antidiuretik Hormone) : hormon ini akan memperngaruhi proses reabsorbsi air pada tubulus proksimal sehingga permeabilitas sel terhadap air akan meningkat.

·         Hormon Insulin : mengatur kadar gula dalam darah

·         Jumlah air yang diminum : Jika kita meminum banyak air, maka konsentrasi air di dalam darah akan bertambah dan menyebabkan sedikitnya proses filtrasi dan memperngaruhi hormon ADH dan memperdikit sekresi hormon ADH sehingga urin yang dihasilkan menjadi lebih banyak.

Gangguan dan Kelainan Ginjal

             i.            Gagal ginjal dan Uremia

            Kegagalan ginjal yang akut dapat menyebabkan nefritis, pendarahan, dan berhentina fungsi ginjal. Gejala umumnya adalah anuria (tidak terjadinya pembentukan urin) yang menyebabkan uremia yaitu terbawanya darah ke dalam aliran darah akibat adanya kebocoran pada salah satu saluran dalam nefron sehingga akan terjadi penimbunan pada kaki dan menibmulkan edema (bengkak).

           ii.            Nefritis

            Nefritis adalah peradangan pada nefron akibat bakteri Streotococcus yang masuk ke dalam tubuh melalui saluran pernapasan. Akibat dari peradangannya adalah tidak tersaringnya protein yang dibawa oleh urin primer sehingga keluar bersama dengan urin, hal ini bisa menyebabkan pengerasan pembuluh darah dan rusaknya glomerulus dan tubulus.

        iii.            Diabetes insipidus

            Diabetes insipidus adalah suatu penyakit yang disebabkan kelenjar hipofisis gagal mensekresikan hormon ADH sehingga ekskresi urin meningkat. Pada umumnya orang menghasilkan urin 4-6 liter sehari tetapi pada penderita diabetes insipidus bisa mencapai 12-15 liter per hari. Penyakit ini biasa disebabkan oleh tumor pada kelenjar hipofisis yang mengakibatkan rusaknya bagian hipotalamus yang bertugas untuk mensekresikan hormon ADH.

         iv.            Diabetes mellitus

            Diabetes melitus atau lebih dikenal dengan “kencing manis” adalah penyakit yang ditandai dengan adanya glukosa pada urin. Hal ini disebabkan karena menurunnya jumlah hormon insulin yang disekresikan oleh pangkreas sehingga tidak adanya perubahan glukosa menjadi glikogen.

           v.            Albuminaria

            Albuminaria adalah penyakit dimana adanya albumin dan protein lainnya di dalam urin. Albuminaria disebabkan terjadinya kerusakan pada alat filtrasi dalam ginjal sehingga protein dapat lolos.

         vi.            Kencing batu

            Kencing batu atau batu ginjal adalah terbentuknya kumpulan senyawa CaCo3 pada ginjal atau saluran urin yang dapat menyebabkan kesulitan pada saat pengeluaran urin. Penyakit ini disebabkan karena sering menahan buang air kecil, kurang minum, atau faktor hormon.

ORGAN EKSKRESI

Paru-paru
            Seperti yang kita ketahui, paru-paru adalah salah satu alat ekskresi manusia yang dmengeksresikan uap air dan CO2. Sisa metabolisme yang diangkut oleh darah menuju paru-paru dibuang melalui ekspirasi. Proses pembuangan diawali dengan difusi antara karbondioksida dan sel-sel dalam darah melalui jaringan dan akhirnya masuk ke dalam alveoulus yang akhirnya dikeluarkan melalui hembusan pada saat ekspirasi.

Hati
            Hati adalah kelenjar terbesar dalam tubuh manusia yang terletak dibagian atas rongga perut. Hati selain berfungsi pada pencernaan, juga berfungsi pada sistem ekskresi dengan zat yg di ekskresikannya adalah empedu yang dihasilkan terus menerus dan ditampung di kantung empedu. Empedu berasal dari sel darah merah yang sudah tua dan dihancurkan menjadi empedu. Sedangkan hemoglobin pada darah dipecah menjadi hemin dan globin. Globin akan disimpan untuk pembentukan sel darah merah yang baru sedangan hemin akan dirombak menjadi bilirubin dan biliverdin.

Kelainan fungsi hati bisa digolongkan ke dalam 2 kelompok utama:

*     Kelainan yang disebabkan oleh gangguan fungsi sel-sel di dalam hati (misalnya sirosis atau hepatitis)

*     Kelainan yang disebabkan oleh adanya penyumbatan aliran empedu dari hati melalui saluran empedu (misalnya batu empedu atau kanker).

Fungsi empedu :
o   Membuang limbah tertentu terutama pigmen hasil pemecahan sel darah
o   Membantu penyerapan lemak
o   Menawarkan racun

Kulit
           
 Kulit merupakan organ ekskresi yang paling besar, karena terdapat diseluruh bagian tubuh. Zat yang diekskresikannya adalah keringat. Fungsi keringat adalah untuk menjaga suhu tubuh agar tetap dingin. Lapisan kulit ad 2 macam, yaitu dermis dan epidermis.


1.     Epidermis
            Terdiri dari stratum korneum, stratum granulosum, stratum lusidum, stratum spinosum, dan stratus basale. Stratum korneum terus mengalami pengurangan fisik secara terus-menerus dan akhirnya mengalami pembaruan pada proses keratinisasi yang dihasilkannya sel stratum korneum baru oleh stratum spinosum dan stratum basale. pada kulit juga terdapat pigmen kulit atau yang disebut dengan melanin (pigmen hitam pada kulit).

 2. Dermis

            Dermis adalah bagian dalam dari kulit yang terbentuk dari serat kolagen, retikuler, dan elastin. Bagian-bagian dari dermis adalah rambut, pembuluh darah, kelenjar minyak, kelenjar keringat, dan saraf. Pengeluaran keringat diatur oleh hipotalamus yang merangsang kelenjar keringat untuk mengeluarkan keringat. Diseluruh tubuh terdapat kelenjar keringat, maka itu sebabnya jika kita berkeringat tidak hanya disatu tempat saja, tetapi diseluruh tubuh kita menjadi basah.

Ekskresi Hewan

Vertebrata

2.     Ikan : ikan memiliki sepasang ginjal (opistonefros) sebagai alat ekskresinya. Ikan bernapas dengan insang dan mengeluarkan urin melalui kloaka. Pada ikan yang bernapas dengan paru-paru, ikan bernapas dengan paru-paru dan mengeluarkan urin melalui kloaka.

3.     Pada ikan yang tinggal di perairan tawar, akan aktif menyerap oksigen dan mensekresikan amonia melalui urin dalam jumlah yang banyak. Sedangkan pada ikan yang hidup di perairan asin, akan mensekresikan amonia melalui urin dalam jumlah yang sedikit.

4.     Katak : Alat ekskresi katak adalah sepasang ginjal (opistonefros) dan kloaka.  Pada katak jantan, saluran ginjal dan saluran kelaminnya menyatu, sedangkan pada katak betina terpisah.

5.      Reptil : Alat ekskresi reptil adalah ginjal yang sudah berkembang sejak embrio (metanefros). Ginjal ini langsung terhubung ke kantung kemih dan kloaka.
Reptil memiliki kelenjar kulit yang dapat menghasilkan asam urat untuk mengusir musuhnya.

6.     Burung : Alat ekskresi burung berupa paru-paru, ginjal metanefros, dan kulit. Burung mengekskresikan larutan garam melalui hidungnya.


  Invertebrata

o   Cacing pipih : pengeluaran zat sisa pada cacing pipih dilakukan melalui bagian kiri dan kanan tubuhnya dengan melalui saluran yang disebut nefriodor

o   Cacing tanah : cacing tanah adalah hewan yang bersegmen, maka pada setiap segmen tubuhnya terdapat ginjal (nefridium). Setiap nefridium memiliki corong yang akhirnya akan dikeluarkan  melalui nefridiofor (lubang akhir).

o   Serangga : Alat ekskresi pada serangga disebut pembuluh Malphigi. Dari pembuluh ini semua akan  di kristalisasi menjadi kristal asam urat dan akhirnya akan dibuang bersama dengan feses.

6 komentar:

allaboutbio mengatakan...

Menurut saya "Entri" ini sangat baik karenan bisa membantu saya dalam pembelajaran. Saya jadi mulai mengerti bagaimana cara tubuh saya dan hewan mengekskresikan sisa zat yang sudah tidak digunakan / dipakai lagi oleh tubuh. Selain itu juga dijelaskan bagian - bagian dari alat eksresikan dan dijelaskan secar detail.
Nice post gan (y)
"Kelvin Tanuwijaya"

allaboutbio mengatakan...

Cinvy:

Menurut saya, pembelajaran ini sangat baik. Dengan mempelajari bab ini saya menjadi tahu proses-proses yang terjadi dalam tubuh dalam pembentukan urin dan juga zat sisa lain. Saya menjadi sadar, bahwa tubuh akan menjadi sehat apabila sisa metabolime atau "sampah" dalam tubuh kita dikeluarkan. Untuk itu, kita harus menjaga tubuh kita agar metabolisme tetap lancar dan tubuh sehat, salah satunya adalah dengan minum air putih mimnimal 8 gelas per hari :)

reinhardt w mengatakan...

menurut saya pelajaran ini sangat baik. Saya menjadi tahu proses-proses apa saja yang terjadi dalam tubuh, pembentukan urin juga zat sisa lainnya karena saya mempelajari ini. Saya jadi mengerti bagaimana cara kerja tubuh saya dan hewan mengekskresikan zat sisa yang sudah tidak digunakan oleh tubuh.

allaboutbio mengatakan...

Karina:
Materi mengenai sistem ekskresi ini saya menjadi lebih mengerti seperti mengenai proses-proses pentukan urin, keringat, dan zat-zat yang kotor yang harus dikeluarkan dari tubuh kita. kita juga dapat mengetahui mengenai penyakit-penyakit yang dapat menyerangnya, maka dari itu kita harus menjaga tubuh kita agar tidak terserang penyakit.

Anonim mengatakan...

suharti:
saya mengetahui bahwa ekskresi sangat di butuhkan dalam pembuangan yang sudah tidak di butuhkan dalam tubuh .Selain itu terdapat kelainan dan penyakit.Pada bab ini paling banyak tentang penyakit sehingga saya baru mengetahui bahwa penyakit pada ekskresi lebih banyak dari pada yang lain terutama pada ginjal,jantung.Selain itu,mengetahui organ yang dapat mempengaruhi ekskresi.

caroline witanto mengatakan...

dengan mempelajari bab sistem ekskresi, saya mendapatkan pengetahuan tentang proses terbentuknya urin. sebelumnya, saya hanya mengetahui proses-proses sederhananya saja, tapi setelah mempelajarinya di kelas 11 ini, saya menjadi tahu hingga zat-zat apa saja yang terlibat dalam proses pembentukan urin. kemudian, saya jadi mengetahui beberapa penyakit selain diabetes dan batu ginjal.

Posting Komentar